TUGAS BIOTEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
“METODE EKSTAKSI ALGINAT DARI BEBERAPA LITERATUR”
OLEH :
CHENDRYANA R HULISELAN
2010-67-003
THP
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2013
METODE EKSTRAKSI
ALGINAT
MENURUT
GUNTUR DIANTORO
Alat dan bahan :
·
Gunting Untuk
memeotong sargassum
·
Timbangan Untuk
menimbang jumlah sargassum yang akan digunakan
·
Beker glass
Meletakan sargassum saat di beri perlakuan
·
Pengaduk Untuk
mengaduk sargassum saat di panaskan
·
Kasa Untuk
menyaring sargassum
·
Aluminium foil
Sebagai tempat meletakan sargassum saat di keringkan
·
Tabung ukur
Untuk mengukur volume larutan
·
Kompor pemanas
Untuk memanaskan sargassum
·
Pipet Untuk
mengambil lerutan HCl dan NaOH
·
Sargassum Sp
Sebagai sample yang akan di ekstraksi
·
HCl Untuk
membersihkan kotoran pada sargassum
·
NaOH Untuk
menetralkan pH
·
Na2CO3 Untuk
mengikat alginate
·
NaOCl Untuk
memutihkan sample
·
Butanol Untuk
mengendapkan alginat
Cara Kerja :
1.
Mengeringkan
rumput laut sargassum sp, lalu timbang 50 gr
2.
Memotong dengan
ukuran 0,5-0,1 cm
3.
Merendam dengan
larutan HCl 0,5 % pada suhu 50 C selama 10 menit, kemudian saring dan cuci
4.
Merendam dengan
larutan NaOH 1% pada suhu 50 C selama 10 menit, kemudian saring dan cuci
5.
Melakukan
ekstraksi dengan Na2CO3 4% Pada suhu 50 C selama 30 Menit. Kemudian saring
(Na2CO3 Untuk mengikat alginate)
6.
Menambahkan
NaOCl 12 % ke dalam filtrate, dinginkan pada suhu 10 C (NaOCl Untuk memutihkan
sample)
7.
Mengasamkan
dengan HCl pekat sampai pH=3, Kemudian saring dan angina-anginkan asam alginate
yang diperoleh (HCl Untuk membersihkan kotoran pada sargassum)
8.
Menambahkan
larutan NaOH 0,1 N sampai pH=7 (NaOH Untuk menetralkan PH)
9.
Mengendapkan
dengan Butanol
10. Menyaring endapan sodium alginate yang terjadi,
kemudian keringkan di bawah sinar matahari selama 7 hari
11. Menimbang sodium alginate yang di peroleh
Menghitung
kadar alginate dalam sargassum Sp
MENURUT
RINA ANDRIYANI
A. Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum
ekstraksi alginat adalah pH meter, timbangan digital, oven, tabung ukur,
ember,hot plate,kain kasa/saringan 100 mesh, bejana, freezer, dan blender.
Bahan yang digunakan adalah rumput laut Sargassum polycystum, KOH 2 %, NaCO37 %,NaOH 0,5 %, NaOH 10 %, HCl 5 %, H2O2
6 %, alkohol 95 %.
B. Metode
Tahapan cara
kerjanya adalah:
1. Persiapan
Rumput laut yang digunakan adalah Sargassum
polycystum.Rumput laut yang kering ditimbang seberat 60 gram.
2. Perendaman
Rumput laut kering dicuci dengan air bersih dan
dilakukan perendaman.Perendaman rumput laut dilakukan tiga kali.Pertama,
rumput laut direndam dalam larutan KOH 2 % selama 30 menit. Kedua, NaOH 0,5 % selama 30
menit dengan perbandingan 10:1.
Ketiga, rumput
laut direndam dalam larutan HCl 0,5 % selama 30 menit dengan perbandingan 10:1 lalu dicuci dengan air mengalir selama 5
menit.
3. EkstraksI
Dilakukan dengan menambahkan larutan Na2CO37 % kedalam larutan dengan perbandingan 10:1 dan dipanaskan pada suhu 50oC
dengan ekstraksi selama 7 jam.
4.
Penyaringan
Hasil yang didapat kemudian disaring dengan kain kassa ukuran 100 mesh.
5. Pengasaman
Larutan
hasil penyaringan kemudian diasamkan dengan menambahkan HCl 5 % hingga memperoleh pH 2,8-3,2 selama 5 jam.
6.
Pemucatan
Pemucatan dilakukan selama 1 jam dengan menambahkan H2O2
6 % dengan perbandingan 1:1 ke dalam larutan.
7.
Pengedapan
Tahap ini dilakukan dengan menambahkan NaOH 10 %
hingga mencapai pH 8,5-9,0.
Perlakuan
ini dilakukan selama 5 jam. Melalui proses ini dihasilkan larutan garam alginat
dan air.
8.
Pemurnian.
Garam alginat yang terdapat dalam larutan dimurnikan
dengan menambahkan alkohol 95 %
dengan perbandingan 1:1.
9. Pengeringan
Hasil
tersebut dihasilkan dijemur
dibawah sinar matahari atau didalam oven dengan suhu 60oCselama 3-5 hari kemudian digiling atau
diblender.
10. Analisis
Hasil
Garam
aginat yang didapat kemudian dihitung rendemen. Adapun kandungan rendemen
alginat dapat dihitung dengan menggunakan metode yang dilaporkan oleh Colloids
dalam Sarjana dan widia (1998) dengan rumus:
Rendemen alginat = x 100 %
Diagram
Alir Pembuatan Alginat
Rumput laut Sargassum polycystum
Perendaman, KOH2 % selama 30 menit, rasio
(1:1)
Dicuci dengan air mengalir selam 5 menit
Perendaman, NaOH 0,5 %, 30 menit, rasio (10:1)
Perendaman, HCl 0,5 %, 30 menit, rasio ( 10:1 )
Ekstraksi, Na2CO3 5 %, 2
jam, suhu 50oC, rasio (10:1)
Penyaringan
Pengasaman, HCl 5% (pH 2,8-3,2 ) selama 5 jam
Pemucatan, H2O2 6 %, rasio
( 1:1 ) selama 1 jam
Pengendapan, NaOH 10 % ( pH 8,5-9,0 ) selama 5 jam
Pemurnian, alkohol 95 %, rasio ( 1:1 )
Pengeringan, dijemur atau di oven ( 600C ) selama 3-5 hari
MENURUT
ABDULLAH RASYID
Bahan Penelitian
Sampel alga
coklat yang digunakan
dalam penelitian adalah
Sargassum echinocarphum. Bahan
kimia yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : asam klorida, natrium
karbonat, hidrogen peroksida,
isopropanol, natrium hidroksida, celite dan kalsium klorida.
Metode ekstraksi dan
pengukuran kadar
Metode ekstraksi
yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan
hasil pengembangan dari beberapa
metode yang telah
dilaksanakan di laboratorium Produk Alam
Laut - LIPI
(RASYID & RACHMAT
2002). Secara umum
tahapan prosedur ekstraksi natrium
alginat yang dilakukan
adalah sebagai berikut
: sampel alga coklat
(Sargassum echinocarphum) yang
dikumpulkan dari lokasi
penelitian dicuci sampai bersih dengan air tawar, kemudian dikeringkan
dengan sinar matahari langsung.
Sampel dihaluskan
dengan menggunakan blender,
kemudian ditimbang
sebanyak 50 gram.
Sampel dicuci dengan
larutan asam klorida
5% untuk menghilangkan sisa-sisa
kotoran yang masih
menempel sehingga mempermudah proses pembentukan
asam alginat, kemudian
dicuci dengan aquades
untuk menghilangkan sisa asam. Ke dalam sampel yang sudah dicuci
ditambahkan larutan natrium
karbonat 4% untuk
pembentukan natrium alginat
sambil diaduk sampai menjadi pasta.
Pasta yang terbentuk
diencerkan dengan aquades
sambil diaduk kemudian disaring. Selanjutnya dipucatkan dengan menambahkan larutan
hidrogen peroksida 25% ke dalam filtrat dan kemudian
ditambahkan larutan kalsium
klorida 5% sehingga terbentuk
endapan berwarna putih. Ke dalam endapan
yang terbentuk ditambahkan larutan asam klorida 5%. Asam alginat yang terbentuk
ditandai dengan timbulnya gumpalan di
bagian atas cairan.
Setelah disaring, residu
yang diperoleh ditambah dengan
larutan natrium hidroksida
10%. Untuk proses
pemurnian dan memudahkan penyaringan,
ke dalam campuran
ditambahkan isopropanol 95%. Endapan
bersama kertas saring
yang telah diketahui
bobotnya dikeringkan dalam oven suhu 60 oC. Endapan yang telah
kering ditimbang bersama kertas saring untuk penentuan kadar
natrium alginat. Prosedur
di atas dilakukan
sebanyak tiga kali ulangan.
Hasil yang
diperoleh adalah natrium
alginat, selanjutnya dihaluskan
dan dianalisis kadar natrium alginat, kadar air dan nilai viskositasnya. Penetapan kadar air
natrium alginat menggunakan metode AOAC (1995). Pengukuran nilai viskositas
natrium alginat dilakukan
dengan menggunakan Brookfield
viscometer No. M/85-150-C dengan konsentrasi larutan 2% pada
temperatur 25OC.
MENURUT
TRI SUSANTO
Sargassum filipendula
(utuh, ujung, pangkal, daun)
↓
Perendaman, HCl 0,5 %, 30 menit
(ratio 10 : 1, v/w)
↓
Perendaman, NaOH 0,5 %, 30 menit
(ratio 10 : 1, v/w)
↓
Ekstraksi dengan Na2CO3 7,5 %
(ratio 10 : 1, suhu 50o C, selama 1 jam, 1,5 jam dan 2jam)
↓
Penghancuran (diblender 5 menit)
↓
Penyaringan residu
↓
Filtrat
↓
Pengasaman ( pH 2,8), 5 jam
HCl 5 %,
(ratio 10 : 1, v/w)
↓
Pemucatan
CaOCl2 , 1 %
(ratio 10 : 1, v/w)
↓
Pengendapan (pH 10,2 ), 5 jam
NaOH 10 % ,
(ratio 10 : 1, v/w)
↓
Sentrifuge 5
menit cairan
↓
Endapan
↓
Penambahan Isopropanol 95 %
↓
Pengeringan ± 50
o
C, 17 jam
↓
Garam Alginat --δ Analisa :
- Rendemen
- Viskositas
- Kadar Air
Diagram alir penelitian Tahap I :
Pengaruh bagian Sargassum dan
lama ekstraksi terhadap garam alginat
Ekstraksi dan
Pemurnian Alginat
(Tri
Susanto)
Sargassum filipendula
(basah , kering)
↓
Perendaman, HCl 0,5 %, 30 menit
(ratio 10 : 1, v/w)
↓
Perendaman, NaOH 0,5 %, 30 menit
(ratio 10 : 1, v/w)
↓
Ekstraksi dengan Na2CO3 7,5 %
(ratio 10 : 1, suhu 50o C, selama 1 jam, 1,5 jam dan 2jam)
↓
Penghancuran (diblender 5 menit)
↓
Penyaringan residu
↓
Filtrat
↓
Pengasaman ( pH 2,8), 5 jam
HCl 5 %,
(ratio 10 : 1, v/w)
↓
Pemucatan
CaOCl2 , 1 %
(ratio 10 : 1, v/w)
↓
Pengendapan (pH 10,2 ), 5 jam
NaOH 10 % ,
(ratio 10 : 1, v/w)
↓
Sentrifuge 5 menit cairan
↓
Endapan
↓
Penambahan Isopropanol 85%, 90% dan 95 %
↓
Pengeringan ± 50
o
C, 17 jam
↓
Garam Alginat --δ Analisa :
-
Rendemen – Viskositas – Kadar air – Kadar abu
-
Uji gugus fungsional – Kadar kemurnian asam alginat
-
Analisa Logam Pb & Hg
Diagram alir
penelitian Tahap II :
Pengaruh kondisi
bahan baku dan konsentrasi isopropanol terhadap kualitas garam alginat
MENURUT
MARITA AGUSTA MAHARANI DAN RIZKI WIDYAYANTI
Menurut
Maharani dan Widyayanti membuat alginat dengan beberapa perlakuan/ metode yang
berbeda, tetapi tahap yang pada dasarnya sama
MENURUT WAHYU MUSHOLLAENI DAN ENDANG RUSDIANA
Ekstraksi Na-Alginta
Metode ekstraksi Na-Alginat.
Alginofit dibersihkan dari kotoran yang melekat, dipotong ± 1 cm, dicuci dan
dikeringkan dengan sinar matahari selama 2-3 hari hingga kadar airnya ± 13,5%.
Leaching I dilakukan dengan CaCl2 1% selama 30 menit dan dicuci.
Leaching II dengan HCl 5% selama 30 menit pada suhu 30-40°C dan dicuci. Setelah
itu, ditambahkan larutan KOH 0,5% selama 60 menit pada suhu 50-60°C selama 1
jam dan disaring . fitrat yang diperoleh, dipucatkan dengan NaOCL 10%, diaduk
dan dibiarkan selama 5 jam. Pengendapan dengan HCL 5% dilakukan sampai
terbentuk endapan dalam bentuk asam alginta, dicuci dan disaring. Setelah itu,
dinetralkan dengan Na2CO3 10% pada pH 6-7, diaduk dan
disaring. Pemurnian dilakukan dengan isopropanol 95% dan dikeringkan pada suhu
50-60°C selama 17 jam, kemudian digiling hingga didapatkan tepung natrium
alginat.
MENURUT
RACHMAT KOSMAN
Sampel Sargassum
duplicatum J.G Agardh, Turbinaria decurrens (Bory), dan T. ornata (Turner) J.Argardh
yang telah diolah
direndam dengan formaldehida 10
– 40 %
selama 2 jam, kemudian diekstraksi dengan Na2CO3
dengan konsentrasi 10 %,
12 %, dan
14 % pada
suhu 70 °C sehingga
terbentuk ekstrak kasar
natrium alginat yang akan
diendapkan dengan CaCI2
15 % untuk mendapatkan kalsium
alginat. Sediaan disaring dan dicuci hingga bersih. Endapan
kalsium alginat ini ditambahkan dengan
HCI 0,5 %
untuk menda-patkan asam alginat
yang kemudian ditambah de-ngan Na2CO3 10 %, 12 %, dan 14 % yang bersifat basa untuk
dapat menghasilkan natrium
alginat. Setelah itu dikeringkan dalam oven dan di-analisis. Hasil yang
berupa serbuk putih
gading kemudian diuji dengan
menggunakan spektrofotometer infra-merah.
DAFTAR
PUSTAKA
Andriyani Rina. 2011. Ekstraksi Alginat. Fakultas Biologi,
Universitas Jendral Soedirman; Purwekerto. dalam http://erinandry.blogspot.com/2011/05/ekstraksi-alginat.html
Diantoro Guntur. 2010. Laporan Biokimia Ekstraksi Alginat. FPIK,
UNDIP; Semarang. dalam http://youngmangrover.blogspot.com/2010/06/laporan-biokimia-ekstraksi-alginat.html
Kosman Rachmat. PEMURNIAN NATRIUM ALGINAT DARI
Sargassum duplicatum J.G. Agardh, Turbinaria
decurrens (Bory) DAN Turbinaria ornata (Turner) J.
Argardh ASAL PERAIRAN TERNATE, MALUKU
UTARA. Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia
Maharani M. A dan Widyayanti Rizki. PEMBUATAN ALGINAT DARI RUMPUT
LAUT UNTUK MENGHASILKAN PRODUK DENGAN RENDEMEN DAN VISKOSITAS TINGGI. Fakultas
Teknik, Universitas Diponegoro. Semarang
Mushollaeni Wahyu dan Rusdiana Endang. 2011. Karakterisasi Natrium
Alginat dari Sargassum sp., Turbinaria sp. dan Padina sp. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, Vol XXII No. 1 Th.
2011.
Rasyid Abdullah. 2010. EKSTRAKSI NATRIUM ALGINAT DARI ALGA
COKLAT Sargassum echinocarphum. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia
(2010) 36(3): 393-400.
Susanto Tri, Zailanie Kartini, dan BW Simon. 2001. EKSTRAKSI DAN
PEMURNIAN ALGINAT DARI Sargassum filipendula
- KAJIAN DARI BAGIAN TANAMAN, LAMA EKSTRAKSI DAN KONSENTRASI ISOPROPANOL. JURNAL TEKNOLOGI
PERTANIAN, VOL. 2, NO. 1, APRIL 2001 : 10-27
Your content is nothing short of brilliant in many ways. I think this is engaging and eye-opening material. Thank you so much for caring about your content and your readers.alginates
BalasHapus